Mengeja namamu selayak memilah beku yang menderu
Begitulah aku menghitung rindu
Yang bergulir ditiap tetesan nafasku

Membayangkan wajahmu seperti detik waktu yang membisu
Begitulah aku mencumbu

Menatapmu dalam angan laksana memintal kenangan
Begitulah aku mengenangmu ditiap senyuman

Kita adalah sepasang mimpi
Yang selalu menari dipelataran hati
Berpagut dalam harmoni
Dan tak pernah letih mencari

Kita adalah sepasang rindu
Yang terpisah jarak dan waktu

Kita adalah sepasang cinta
Yang selalu ceria didalam duka
Tak pernah berputus dalam asa

Kita senantiasa bersama
Disetiap lirih do’a
Selaksa Adam dan Hawa

Salamku pada Tuhan
Yang tak pernah letih menjagamu dalam dekapan

-Jakarta,30 Januari 2011-
Terinspirasi oleh kisah Suhermin Ari Pujiati


This entry was posted on 4:52 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

6 komentar:

    sugeng siswanto said...

    apik den...

  1. ... on January 30, 2011 at 8:48 PM  
  2. Unknown said...

    sweet buanget... thank you ya dik

  3. ... on January 31, 2011 at 8:04 AM  
  4. Deny Lestiyorini said...

    Mas Sugeng : Thanks Mas,tiba2 ide muncul gara2 keinget Mbak Hermin..hihihi..cuma 5 menit iseng2 bikinnya

    Mbak Hermin : Thanks juga Mbak sudah menginspirasiku

  5. ... on January 31, 2011 at 9:26 AM  
  6. Minang said...

    lek inget aku piye? bikinin juga dunk

    *btw, apik.
    berasa aku banget hahahah

  7. ... on January 31, 2011 at 4:42 PM  
  8. Deny Lestiyorini said...

    Lia : Wah,lek ceritamu soale ga konsisten ngono *ngikik* Suwun :)

  9. ... on February 1, 2011 at 8:18 AM  
  10. agus said...

    bagus puisinya.. like this.. *jempol*
    eh, aku setuju tuh => Lia ceritanya gak konsisten... hehehehehe... :D

  11. ... on February 2, 2011 at 2:31 PM