Semuanya aku mulai dengan sesuatu yang sederhana
Menyukaimu karena hal sederhana
Merindumu juga dengan cara yang sederhana
Berpikir sederhana sehingga berusaha untuk tidak membencimu karena sesuatu
Bahkan aku selalu berdoa dengan bahasa yang sederhana

Aku hanya sanggup berbuat yang sederhana

Namun jangan paksa aku untuk bermimpi yang sederhana
Karena sesuatu yang berhubungan dengan kamu, tak pernah sederhana
Pengharapanku
Setapak menujumu
Lantunan rasa yang setia bergelayut disetiap langkahku
Dan rajutan doa yang terselip dalam desah asaku

Semua aku lakukan dengan cara yang luar biasa
Karena kamu memang istimewa

Teruntukmu, yang (tak pernah lupa untuk) tersebut disetiap sujudku

-Banjarmasin, 13 Desember 2011-
Meracau dini hari

Gambar dipinjam dari sini 


Tetiba merindumu dipagi buta ini

Rindu melihat muka letihmu karena tumpukan pekerjaan
Rindu memandang tarikan ujung bibirmu ketika aku melontarkan celutukan garing
Rindu mendengar suara merdumu

Ya, aku merindu kamu

Sesederhana itu

-Jakarta, 7 Desember 2011-