Satu masa mengingatkanku padamu
Satu musim anganku mengembara mencarimu
Satu bulan ragaku tak henti melenguh
Satu pekan mencoba memahami sikapmu
Satu hari tetap berusaha runtuhkan angkuh hatimu
Satu menit akan kusediakan waktu menggapai senyummu
Satu detik terlalu berlebihan kalau kubilang aku makin tak mengerti dirimu
Kau selalu penuh gejolak
Aku berdiri disampingmu untuk menjaganya tidak tumpah
Kau kehilangan arah
Aku coba tunjukkan kemana langkah harus menapak
Kau galau dalam masalah
Aku berikan sentuhan tuk hangatkan nurani
Kau kabarkan musibah sedang menghampiri
Aku bergegas mendekat tuk sediakan yang kau butuhkan
Kau menatapku berbinar
Aku memberikanmu pelukan bahagia
Kau pegang tanganku penuh makna
Aku merengkuhmu agar bisa merasakan denyutnya
Kau tunjukkan rona tersipu
Aku membelai lembut pendar itu
Kau berujar bahwa tak ada yang sanggup mengalahkan ketampananmu
Aku menyimpannya dalam bilik di sudut ruangan hati
Aku sediakan waktu untuk pahamimu
Walaupun baru sesaat ku mengenalmu
Aku selalu ada untukmu
Walaupun kau datang hanya saat membutuhkanku
Aku hadir dalam tiap langkahmu
Walaupun kau beranjak menjauh saat aku inginkan saranmu
Aku punya jutaan pelukan untuk berbagi denganmu
Walaupun kau tak sisakan satu dekapan untuk tenangkanku
Aku tak pernah meminta lebih padamu
Walaupun hati ini berharap kau sejenak melongok rapuhku
Aku peduli padamu
Ya, aku peduli padamu hanya sebagai seorang teman.
Tak lebih tak kurang
Tapi kalau kau tak suka dan menginginkanku tuk menjauh
Aku tak akan beranjak dari tempatku
Jika kau ingin menyeret langkahmu pergi dariku
Aku tetap di tempatku
Jika suatu hari kau mencariku untuk kembali berbagi
Kau tak akan merasa lelah temukanku
Karena aku tak pernah pergi dari sini
Selalu ada untukmu
Jika kau ijinkan aku untuk ucapkan satu pinta
Jangan pernah tutup pintu
Agar aku selalu bisa peduli padamu
Satu musim anganku mengembara mencarimu
Satu bulan ragaku tak henti melenguh
Satu pekan mencoba memahami sikapmu
Satu hari tetap berusaha runtuhkan angkuh hatimu
Satu menit akan kusediakan waktu menggapai senyummu
Satu detik terlalu berlebihan kalau kubilang aku makin tak mengerti dirimu
Kau selalu penuh gejolak
Aku berdiri disampingmu untuk menjaganya tidak tumpah
Kau kehilangan arah
Aku coba tunjukkan kemana langkah harus menapak
Kau galau dalam masalah
Aku berikan sentuhan tuk hangatkan nurani
Kau kabarkan musibah sedang menghampiri
Aku bergegas mendekat tuk sediakan yang kau butuhkan
Kau menatapku berbinar
Aku memberikanmu pelukan bahagia
Kau pegang tanganku penuh makna
Aku merengkuhmu agar bisa merasakan denyutnya
Kau tunjukkan rona tersipu
Aku membelai lembut pendar itu
Kau berujar bahwa tak ada yang sanggup mengalahkan ketampananmu
Aku menyimpannya dalam bilik di sudut ruangan hati
Aku sediakan waktu untuk pahamimu
Walaupun baru sesaat ku mengenalmu
Aku selalu ada untukmu
Walaupun kau datang hanya saat membutuhkanku
Aku hadir dalam tiap langkahmu
Walaupun kau beranjak menjauh saat aku inginkan saranmu
Aku punya jutaan pelukan untuk berbagi denganmu
Walaupun kau tak sisakan satu dekapan untuk tenangkanku
Aku tak pernah meminta lebih padamu
Walaupun hati ini berharap kau sejenak melongok rapuhku
Aku peduli padamu
Ya, aku peduli padamu hanya sebagai seorang teman.
Tak lebih tak kurang
Tapi kalau kau tak suka dan menginginkanku tuk menjauh
Aku tak akan beranjak dari tempatku
Jika kau ingin menyeret langkahmu pergi dariku
Aku tetap di tempatku
Jika suatu hari kau mencariku untuk kembali berbagi
Kau tak akan merasa lelah temukanku
Karena aku tak pernah pergi dari sini
Selalu ada untukmu
Jika kau ijinkan aku untuk ucapkan satu pinta
Jangan pernah tutup pintu
Agar aku selalu bisa peduli padamu
-Jakarta, 8 Juni 2009-
0 komentar: