Mendendangkan galau dipucuk malam
menuai asa ditiap ranting gundah
mencoba bersahabat dengan tangisan
rindu akan sejumput kedamaian

aku terkesiap
dimanakah kau letakkan kedamaian,wahai makhluk penuh nafsu
jangan kau katakan bahwa ia telah tercecer ditepian hati
bagaimana mungkin tercecer
karena aku ingat dengan jelas Sang Maha Agung memberikan satu persatu kepada kita semua
dan meletakkannya ditempat berharga
tak seorangpun dapat menjangkaunya,tidak juga dirimu sendiri
lalu mengapa aku tak dapat melihat kilau sinarnya
seolah tersembunyi enggan tampakkan diri

mungkinkah....?
Ya,kemungkinan itu pasti ada
kau ingin tahu dimana dia berada saat ini?
Dia tetap ditempatnya
hanya tertimbun sesuatu yang besar,hitam,sesak dan merongrong

Nafsu
nafsu serakah
nafsu menindas
nafsu membunuh
nafsu selingkuh
nafsu jabatan
dan timbunan nafsu yang lain

ingat,Tuhan selalu ciptakan kedamaian
karena masalah datang dari makhluk penuh nafsu angkara
kikislah nafsu burukmu
kedamaian akan kembali bersinar

tak perlu merasa benar
tak penting menjadi tinggi hati
kita tercipta oleh pencipta yang sama
dari bahan yang sama dan akan kembali ketempat yang sama
berbuat baiklah sebelum ajal menjemput
letakkan kedamaian ditiap ayunan langkah

*terjaga tengah malam,refleksi diri sendiri*

-Jakarta, 6 Desember 2009- 


This entry was posted on 7:56 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: