Malam meranum
Pagut sepi
Hunus sunyi
Bulan tanggalkan cahaya
Bintang telanjang dalam bisu

Resah akan sentuhan kasihMu membuatku menggelinjang dalam gelisah
Kutatap kanvas kehidupan yang berbingkai damai
Berharap hasrat tuk slalu agungkan namaMu tak akan pernah lekang

Satu yang terserak dalam indahnya imaji
Rengkuh kami dengan serpihan cintaMu
Pada setiap jiwa nelangsa
Yang menyeruak dipekat rimba kegetiran
Agar jelaga malam tak kuasa bersemayam
Dalam rintihan nestapa
Diilalang kegalauan


gambar dipinjam dari http://www.gettyimages.com/detail/96503859/De-Agostini-Picture-Library


This entry was posted on 11:30 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

3 komentar:

    Anonymous said...

    den..yang kuingat adalah, kamu suka dengan kata 'menggelinjang'.. :)di beberapa puisi lain, ada menggelinjang juga.. :D

  1. ... on August 4, 2010 at 6:46 AM  
  2. Deny Lestiyorini said...

    ga ngerti kenapa ya kata2 itu suka melintas kalo aku mulai nulis...bawaan vulgar mungkin :D

  3. ... on August 4, 2010 at 3:03 PM  
  4. Anonymous said...

    hihihi, podo ka...
    begitu aku moco ada kata 'menggelinjang', tertawalah aku. iku 'dendong' bangeeeetttt.... hihihihi

    -leli, si manis dari cikarang-

  5. ... on September 30, 2010 at 12:30 PM