PENGARUH PERLUASAN MEREK TERHADAP CITRA MEREK PADA NATUR-E


BAB I PENDAHULUAN



           1.1       Latar Belakang

Persaingan dalam dunia bisnis untuk dapat mempertahankan pangsa pasar yang ada saat ini sudah sangat ketat. Ketatnya persaingan tersebut dapat tercermin dari makin banyaknya ragam produk-produk yang diluncurkan perusahaan atau produsen untuk dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha. Terkait dengan usaha untuk bertahan tersebut, produk merupakan salah satu andalan perusahaan untuk bisa mendapatkan profit atau laba. Dengan demikian, maka produk yang dirancang serta dimiliki perusahaan, harus memiliki kualitas yang baik, serta wajib dikomunikasikan secara terus menerus kepada konsumen. Ketika konsumen memiliki keterbatasan waktu dalam mengevaluasi produk, asosiasi merek menjadi penting dalam pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan asosiasi merek yang positif akan memiliki ekuitas merek yang kuat di benak konsumen. Tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk menetapkan strategi yang tepat untuk mempertahankan loyalitas konsumen. Keputusan untuk mempertahankan konsumen yang loyal lebih efisien daripada mencari pelanggan baru. Fenomena yang terjadi mengindikasi bahwa merek merupakan pilihan penting bagi konsumen. Nama, brand atau merek merupakan representasi dan asosiasi sebuah produk baik kualitas, harga, nilai, maupun prestisenya (SWA, 2008)
Merek yang sudah dikenal masyarakat luas dengan baik, akan menuntun perusahaan untuk selalu melakukan pengembangan produk. Disisi lain, merek juga memberi manfaat bagi perusahaan untuk melakukan segmentasi pasar, menarik konsumen untuk melakukan pembelian, serta memberikan perlindungan terhadap produk yang dihasilkan. Perluasan merek (Brand Extension) merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk baru yang berbeda kategorinya namun menggunakan nama merek yang sama dengan nama merek produk sebelumnya (Kotler, 2000; Hem, dkk., 2001; Lye dan Barret, 2001; Martinez & Leslie, 2002, Czelar, Sandor, 2003). Strategi ini dinilai akan lebih efektif dan lebih efisien karena memanfaatkan citra merek produk (brand image) sebelumnya atau memanfaatkan brand recognition (nama merek yang sudah dikenal luas), sehingga konsumen tidak asing dengan produk yang ditawarkan perusahaan (Rangkuti, 2002). Aaker dan Keller (1990) menyatakan beberapa manfaat strategi perluasan merek (brand extension) yang pertama adalah mengurangi persepsi risiko ditolaknya produk tersebut oleh pelanggan. Kedua, perluasan merek dapat meningkatkan efisiensi dalam biaya distribusi dan promosi.
Perluasan merek juga diterapkan pada beberapa perusahaan farmasi di Indonesia. PT. Darya Varia Tbk, sebuah perusahaan farmasi multinasional yang mempunyai kantor pusat di Filipina, sedang gencar melakukan perluasan untuk beberapa produk tanpa resep dokter (OTC). Merek tanpa resep dokter yang menjadi tulang punggung perusahaan, yaitu Natur-E telah melakukan perluasan merek pada pertengahan tahun 2012. Natur-E merupakan produk Vitamin E natural yang telah ada sejak 40 tahun lalu berbahan dasar gandum dan biji matahari, berfungsi sebagai Vitamin E yang alami untuk kulit berupa kapsul lunak. Natur E mempunyai pangsa pasar sebesar 55% dikategori Vitamin E dan menjadi pemain nomer satu. 
Penetrasi pasar yang ada juga sudah ketat. Banyak pemain baru dalam kategori vitamin E yang telah lebih dulu melakukan perluasan merek. Dengan tingkat penetrasi dan penggunaan produk yang cukup tinggi dan sudah sangat ketat serta untuk dapat mempertahankan diri dari pesaing-pesaingnya, maka PT. Darya Varia Tbk telah melakukan perluasan merek pada Natur E dengan memasuki pasar perawatan kulit dari luar. Natur E mengeluarkan produk Hand Body Lotion dan Face Cream. Diharapkan setelah Natur E dan  melakukan perluasan merek dengan harapan untuk memperoleh perluasan pasar dan tingkat penggunaan produk.
Akan tetapi tidak selalu strategi perluasan merek akan sukses. Pada suatu kondisi dapat saja produk baru yang menggunakan strategi perluasan merek gagal meningkatkan bahkan mempertahankan citranya. Hal ini disebabkan bahwa dengan dilakukannya strategi perluasan merek, maka akan muncul persepsi baru mengenai merek tersebut di benak konsumen. Hal ini menyebabkan citra merek setelah dilakukannya strategi ini menjadi bias dan tidak fokus dan produk tersebut kehilangan positioningnya yang sudah ada, sehingga terjadi penurunan citra produk. Citra (image) merupakan akibat dari adanya serangkaian kegiatan aktivitas pemasaran yang telah dilakukan. Dengan keadaan yang sudah dipaparkan tersebut, Natur E ingin menganalisa, sejauh mana perluasan produk yang telah dilakukan mempengaruhi citra dari merek tersebut. Dalam beberapa penelitian yang terdapat pada jurnal acuan belum ada penelitian dibidang farmasi.
Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Martinez, Pina dan Perez (2009) tentang pengaruh perluasan merek terhadap citra merek. Untuk variabel perluasan merek dimensinya mengacu pada penelitian Rangkuti (2006). Citra merek dimensinya mengacu pada Martine, dkk (2009) dan penelitian Kapoor dan Heslop (2009). Metode analisa data yang digunakan adala Analisa data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan aplikasi software Lisrel. Dalam suatu model SEM terdapat beberapa variabel yang saling berhubungan. Pada pembentukan model umumnya merupakan suatu formulasi teori kausalitas. Terdapat dua macam variabel, yaitu variabel yang diukur (observed) atau measured variable dan variabel yang tidak diukur (unobserved variable) atau dapat dikatakan variabel laten. Variabel laten merupakan konsep abstrak dan hanya dapat diamati secara tidak langsung, yaitu melalui indikator indikator yang ada. Terdapat dua jenis variabel laten, yaitu variabel laten eksogen dan endogen. Variabel laten eksogen merupakan variabel bebas, sedangkan variabel laten endogen adalah variable terikat pada satu sisi, tetapi dapat juga merupakan variabel bebas pada sisi lainnya
Dengan mengacu pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pengaruh perluasan merek terhadap citra merek pada produk Natur-E. Dengan adanya peneltian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap PT. Darya Varia, Tbk sebagai produsen Natur-E dan  secara umum maupun kepada kedua merek tersebut untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Manfaat lainnya yang bisa dicapai adalah memberikan informasi kepada konsumen bahwa perluasan merek yang merek yang mereka gunakan selama ini sudah memenuhi dimensi yang sesuai standar.



             
            1.2       Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :
    1. Apakah perluasan merek Natur-E dibentuk dari dimensi-dimensi seperti : kemiripan, reputasi, perceived risk, dan inovasi
2    2. Apakah citra merek Natur-E dibentuk berdasarkan dimensi-dimensi yang ada yaitu pengetahuan dan fit to the brand
3     3, Seberapa besar pengaruh perluasan merek terhadap citra merek Natur-E

1.3              Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan penelitian ini yaitu :
1    1. Menganalisa dimensi-dimensi apa sajakah yang mempengaruhi perluasan merek Natur-E.
2    2. Mengidentifikasi dimensi apa sajakah yang dapat membentuk citra merek Natur-E.

1.4              Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian, dalam hal ini merupakan batasan penelitian adalah :
11.  Responden merupakan konsumen Natur-E minimal dalam 6 bulan terakhir.
22. Responden dipilih menggunakan Non Probability Sample dengan metode Convenience sampling yaitu berdasarkan pertimbangan dan kemudahan tertentu
33.  Responden berada dalam wilayah Surabaya

1.5              Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini adalah :
1 1. Bagi perusahaan, bisa menjadi masukan apakah perluasan merek Natur-E yang telah dilakukan oleh PT. Darya Varia Tbk sudah sesuai dengan yang diharapkan konsumen dan mampu menjadi pengaruh positif terhadap citra merek tersebut.
2 2. Mampu memberi masukan kepada PT. Darya Varia Tbk tentang peningkatan loyalitas konsumen  berdasarkan perluasan merek Natur-E yang telah dilakukan.
3 3. Menjadikan gambaran kepada konsumen bahwa merek yang mereka konsumsi selama ini telah melakukan perluasan merek berdasarkan atribut yang sesuai.



DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. A & Keller, K. L. (1990) 'Consumer Evaluation of Brand Extension',
Journal of Marketing,Vol 54, pp.27-41.

Czellar, S. (2003) 'Consumer Attitude Toward Brand Extension: an Integrative Model and Research Proposition', International Journal of Research in Marketing, Vol 20, pp.97-115.

Danibrata. (2008) 'Pengaruh perluasan merek terhadap citra merek pada produk-produk Pepsodent', Jurnal bisnis dan Akuntansi, Vol 10, pp.37-46.

Hem, L.E., Chernatomy. and Iversen, N. M. (2001) 'Factors Influencing Successful Brand Extension', Journal of Marketing Management, Vol 19, pp.1-37.

Kotler, P. (2000) 'Marketing Management', Upper Saddler River, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Lye, A., Venkateswarlu, P. and Barret. (1990) 'Brand Extension: Prentige Brand Effect', Australian Marketing Journal, Vol 9, 2001, pp.53-65.

Martinez., and Lislie, D. E. (2002), 'The Effect of Brand Extension Strategies Upon Brand Image', International Journal of Research in Marketing, pp.1-26.

Rangkuti, F. (2005) 'Studi Tentang Ekuitas Merk terhadap Perluasan Merk Produk Shampoo Pada Mahasiswa di Jabotabek', (Disertasi) Bandung: PPs Unpad

SWA. (2008) 'Ketika Brand adalah Segalanya'.


This entry was posted on 10:13 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: