Tuhan, seringkali aku ingin bertemu langsung denganMu dan menanyakan segala pertanyaan yang menggelayut dikepala. Seringkali aku ingin menggugat keadaan yang tidak sesederhana 1+1=2, membuatku ingin benar – benar menggugatMu. Iya, menggugatMu karena selalu memberikanku pertanyaan : kenapa, mengapa dan tak pernah Kau tuntaskan dengan petunjuk terang agar aku benar – benar mampu untuk menjawabnya.

Tuhan, tidak lelahkah Kau selalu disembah dan dipuji oleh mereka yang Kau sebut umat? Tidak jenuhkah Kau selalu dielukan oleh rengekan tangis dan pengharapan tanpa akhir yang berlabelkan janji - janji manis? Tidak merasa anehkah Engkau dipanggil dengan sebutan berbeda namun tidak pernah mengijinkan perbedaan untuk menyatu?

Tuhan, pertanyaanku sangatlah sederhana. Tolong, jawab saja secara gamblang. Tidak usah lagi memberikanku petunjuk ini itu dan segala ketidakjelasan tanda yang jelas – jelas susah terbaca. 

Tuhan, untuk kali ini, berhentilah menjadi sosok yang misterius bagiku.

Mengapa harus menciptakan perbedaan jika semuanya Kau sabdakan untuk menuju satu titik yang telah ditentukan. Mengapa Kau ciptakan masa lalu yang nyatanya tak bisa berlalu, mengejar langkahku dan tak pernah ragu untuk menjegalku yang ingin maju untuk meninggalkan segala yang bisu.

Aku hanya ingin mencinta dan dicinta,
tanpa harus melihat agama



Untukmu, yang selama ini selalu kusebut dengan nama, Tuhan


-Kamar kos, hari pertama puasa, mati gaya ga bisa tidur-


This entry was posted on 2:22 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: